Selasa, 9 Juni 2015
Surat
Merah Jambu untuk Dia
Hei.. Kenalkanlah diriku pada hati yang
tulus itu, dengan syarat tanpa perlu mendekatiku.
_______________________________________
Aku
adalah tumpukan tulang dan daging dari sepasang kekasih yang diantaranya
melahirkanku dengan penuh cinta kasih. Karena sebab keberadaanku mereka menjadi
merasa berarti dan menjadi keluarga sesungguhnya. Juga karena mereka hidupku
menjadi sangat berarti.
Wahai
yang selalu memberiku kekuatan...
Dewasa
ini ku temukan sebutir dari beribu untaian biji saga yang menghentikan
langkahku, mengajakku berbalik memicingkan mata. Yah, kiasan ini sebenarnya tak
pas,hahaha J. Ada
sesuatu yang mengganggu hidupku, mimpi yang menjadi nyata.
Seorang Adam yang menyatakan rasa, yang
membuatku bertanya-tanya, “Apa yang telah ku lakukan padamu? Tak ku lakukan
apapun, kurasa.” Kamu tak salah, dan kau berterimakasih fitrah itu memang ada.
Mataku enggan terlihat kuyup karena hujan yang terjatuh petang ini, ah...
Aku ingin menulis..
Mudah-mudahan angin bersedia menjadi pos untukku.
Terimakasih yaa Rabb..
Atas anugerah cinta yang Engkau titipkan untukku
melewati seorang Adam
Terimakasih Engkau percayakan ujian ini agar aku tangguh
menjalaninya
Menghitung sebarapa jauh aku bisa shobar
..dan tentu saja akan ku hadapi dengan setitik ilmu yang
Engkau berikan, segala pengetahuanku tentang nafsu yang tiada pernah habisnya.
Engkau selalu benar ya Rabb, bahwa ketika terjerat
cinta,maka cinta yang sejati itu akan selalu memberikan yang terbaik tanpa
perlu meminta. Yang memberi tanpa perlu menengadahkan jari, jua tanpa perlu
kembali.
Lungguh tutur ketika berbicara, tangan-tangan yang
berhias kebaikan, beserta ketaatan dari seorang anak kepada Ibu Bapaknya.
Namun apalah yang ku punya sekarang ini bagai kendi
tanpa air, kemarau dengan segala ilmu Tuhan. Sadarlah diriku yang penuh
kehinaan ini sedang meniti jalan demi kemashlahatan, Insya Allah.
Aku tak memiliki kebanggan barang satupun, kecuali
kebanggaanku karena dilahirkan dari kasih kedua Bidadariku. Jadi, apa yang
harus ku perbuat? Sejatinya aku hanya kembali pada Allah semata...
Wahai lelaki yang penuh kesalihan...
Maaf,
Jika raga ini mengukir luka
Jika mata ini memikat engkau pada derita
Jika hati yang keras ini tak mampu membalas
Yang aku tahu, seorang laki-laki yang baik hanya untuk
wanita yang baik pula, begitupun sebaliknya. Aku tahu engkau lebih memahami
segalanya lebih dariku. Namun..jika engkau itu kelak adalah dia, calon imamku,
aku akan bersabar menanti dimana engkau akan mengajakku pada syurga-Nya. Pada
saat itu, engkau bangga memiliki diriku, sebaliknya aku bangga memiliki engkau
imam yang shalih.
Dan ku
terima seandainya engkau yang ku butuhkan, nanti bukanlah orang yang ku harapkan.
Wassalaam................................Kamil Attirmidzi Muhammad
[ Read More ]