Rabu, 03 Juni 2015

Surat Kecil Untuk 2 Bidadariku

Kamis, 4 Juni 2013

Ibu,
Aku telah melemparkan diri ke dalam bayangan kekhawatiran. Aku terjauhkan dari kasih yang telah merawatku, serta engkau yang memberiku kemampuan untuk berjalan. Mungkin saja aku kini setengah terlupakan, ah tidak, hanya saja aku tiada lagi berkumpul disana.
Disini aku seperti merangkak lagi, menyusuri dinding bangunan menjulangkan ego. Aku mencari-cari dimana aku bisa mendapatkan cahaya, dan tetap menjadi seperti kata Ayah.

Ayah,
Kadang aku kehilangan tawa, tapi semua ini memaksaku untuk selalu teresenyum :-) dan itu tak apa. Maafkan aku, Ayah.. Nasihatmu belum bisa ku lakukan dengan sebaik yang engkau inginkan, menjadi anak shalihah.

Ibu, Ayah...
Aku selalu terjatuh, bangkit, terjatuh lagi. Hingga tak terhitung luka yang telah merobek apa yang ada dalam diriku. aku ingin berdiri walau aku tertatih tanpa tongkat siapapun juga. Walaupun sudah lebih dekat dengan babak belur, tapi semangatku masih seperti pertama aku membuka mata meliuk mengelilingi hamparan bumi, luasnya jagat raya.

Walaupun aku lemah,walaupun aku sendirian memperjuangkan apa yang boleh aku dapatkan, asal ada kalian..
Maka aku selalu bisa untuk menjadi pemenang.

Love you, Ummi Sa'adah, Abii Attirmidzi Muhammad.

2 Responses so far.

  1. Unknown says:

    Terimakasih Bro ;)

Leave a Reply